Proyek Genom Manusia
Proyek Genom Manusia (bahasa Inggris: Human Genome Project, HGP) merupakan upaya terkoordinasi nasional untuk menandai semua bahan genetik manusia dengan menentukan urutan lengkap DNA dalam genom manusia sampai tingkat nukleotid atau base pair dan untuk mengidentifikasi seluruh gen yang ada di dalamnya.
Tujuan
Tujuan utama Proyek Genom Manusia adalah untuk menemukan dan memetakan semua dari sekitar 35।000 gen manusia dan dapat diakses untuk melanjutkan studi biologi. Untuk memudahkan penafsiran di masa depan dalam fungsi gen manusia, Proyek Genom Manusia juga melakukan studi paralel tentang genetik dari organisme lain.
Tujuan awal dari HGP adalah tidak hanya untuk menjelaskan seluruh 3 milyar "base pair" dalam genome manusia dengan sedikit kesalahan, tetapi juga untuk mengidentifikasi seluruh gen dalam data yang besar ini. Sebagian proyek ini masih berlangsung meskipun penghitungan awal mencatat sekitar 25.000 gen dalam genome manusia, yang lebih sedikit dari yang dikira oleh para ilmuwan.
Tujuan lain dari HGP adalah mengembangkan lebih cepat lagi metode yang lebih efisien untuk mensekuens DNA dan analisis sekuens dan peralihan teknologi ini ke industri.
Keuntungan
Keuntungan praktikal proyek ini keluar ketika projek ini belum selesai। Misalnya, sejumlah perusahaan seperti Myriad Genetics mulai menawarkan tes genetik yang murah dan mudah yang dapat menunjukan gejala ke berbagai penyakit, termasuk kanker payudara, blood clotting, cystic fibrosis, liver, dan lainnya.
Proyek genom manusia mencapai puncaknya pada bulan April 2003 lalu। Selesainya proyek ini menjadi salah satu tonggak sejarah kemajuan bioteknologi dan diperkirakan akan menimbulkan revolusi di bidang pengobatan dan kesehatan manusia. Pengobatan sistem pesan secara genetis akan melonjak dengan pesat. Penemuan vaksin dan disain obat-obatan akan semakin mudah dan cepat. Royalti yang didapatkan karena paten juga tentu menggiurkan.
Sebagai hasil dari pekerjaan Proyek Genom Manusia dan ilmuwan genetik lain, termasuk media-hyped baru-baru ini kloning Dolly domba, kita sekarang menyadari bahwa kemungkinan manipulasi genetik sangat besar। Dengan penemuan teknologi yang mengagumkan ini datang dramatis potensi penyalahgunaan signifikan. Dengan demikian, kita perlu tetap menjaga mata pada "ilmu" dan terus-menerus mengingatkan bahwa teknologi budaya populer bukan otoritas tertinggi.
Sejarah Proyek Genom
Pada tahun 1977, dimulailah pemetaan gen dari genom manusia, yang berhasil memetakan 3 gen manusia। Jika menggunakan metode yang dipakai pada saat itu, maka untuk menyelesaikan proyek genom manusia yang diketahui berukuran 3000 mega base pair akan memakan waktu 3 sampai 4 juta tahun.
Sepuluh tahun kemudian, para ilmuwan berhasil memetakan 12 gen manusia। Mulai tahun 1987 inilah dunia internasional, Amerika khususnya, secara besar-besaran menginvestasikan 200 juta US dolar (2 trilyun rupiah) setiap tahun selama 20 tahun untuk proyek ini. Dengan investasi raksasa ini, pada tahun 1997, telah dipetakan sekitar 30.000 gen manusia. Berdasarkan perkiraan saat itu, proyek genom tersebut baru akan dapat diselesaikan sekitar tahun 2047. Akan tetapi, ternyata pada tahun 2001, proyek genom manusia telah mendekati tahap penyelesaian, sehingga Presiden Clinton waktu itu merasa perlu mengumumkannya kepada masyarakat dunia. Proyek ini 100% selesai pada tahun 2003 lalu. Suatu kemajuan yang fantastik.
Sebenarnya, jauh sebelum genom manusia lengkap terbaca, pada tahun 1977 Sanger dan koleganya berhasil membaca genom bakteriofage (virus yang menginfeksi bakteri) PhiX174 yang besarnya 5 kilo bp। Delapan belas tahun setelah itu, genom bakteri patogen Haemophilus influenza juga telah berhasil dibaca. Pembacaan genom DNA yang berukuran 1800 kilo base pair ini menandai dimulainya proyek genom mikroba, yang publikasinya banyak tertutupi oleh proyek genom manusia.
Dimulailah babak sejarah baru ilmu mikrobiologi, yaitu era post microbial genomics। Para ilmuwan dimungkinkan untuk menganalisa gen-gen yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kalangan industri mempergunakan data tersebut untuk pencarian biokatalis baru atau disain obat seperti antibiotik dan inhibitor. Paradigma molekular biologist bahwa identifikasi satu gen dan fungsinya untuk satu disertasi mahasiswa doktoral yang dianut selama ini akan menjadi minoritas.
Jay M। Short, direktur PT Diversa, suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang kajian mikrobial genomik dan komersialisasinya di US mengatakan bahwa, pasca genom manusia, mikroba akan menjadi frontier genomik berikutnya. Dan memang, ungkapannya tidak berlebihan.
Sampai sekarang, sejak pembacaan genom lengkap dari patogen Haemophilus influenzae pertama kalinya tahun 1995, selama hampir 9 tahun ini terdapat pelonjakan yang drastis। Lebih dari 200 species bakteri dan archaea (tidak termasuk virus) yang komplit dibaca dan dipublikasikan. Ini belum termasuk sekitar 1000-an genom mikroba yang dibaca oleh perusahaan industri atau komersial yang hasilnya tentu tidak akan menjadi domain publik.
Proyek Genom Manusia (bahasa Inggris: Human Genome Project, HGP) merupakan upaya terkoordinasi nasional untuk menandai semua bahan genetik manusia dengan menentukan urutan lengkap DNA dalam genom manusia sampai tingkat nukleotid atau base pair dan untuk mengidentifikasi seluruh gen yang ada di dalamnya.
Tujuan
Tujuan utama Proyek Genom Manusia adalah untuk menemukan dan memetakan semua dari sekitar 35।000 gen manusia dan dapat diakses untuk melanjutkan studi biologi. Untuk memudahkan penafsiran di masa depan dalam fungsi gen manusia, Proyek Genom Manusia juga melakukan studi paralel tentang genetik dari organisme lain.
Tujuan awal dari HGP adalah tidak hanya untuk menjelaskan seluruh 3 milyar "base pair" dalam genome manusia dengan sedikit kesalahan, tetapi juga untuk mengidentifikasi seluruh gen dalam data yang besar ini. Sebagian proyek ini masih berlangsung meskipun penghitungan awal mencatat sekitar 25.000 gen dalam genome manusia, yang lebih sedikit dari yang dikira oleh para ilmuwan.
Tujuan lain dari HGP adalah mengembangkan lebih cepat lagi metode yang lebih efisien untuk mensekuens DNA dan analisis sekuens dan peralihan teknologi ini ke industri.
Keuntungan
Keuntungan praktikal proyek ini keluar ketika projek ini belum selesai। Misalnya, sejumlah perusahaan seperti Myriad Genetics mulai menawarkan tes genetik yang murah dan mudah yang dapat menunjukan gejala ke berbagai penyakit, termasuk kanker payudara, blood clotting, cystic fibrosis, liver, dan lainnya.
Proyek genom manusia mencapai puncaknya pada bulan April 2003 lalu। Selesainya proyek ini menjadi salah satu tonggak sejarah kemajuan bioteknologi dan diperkirakan akan menimbulkan revolusi di bidang pengobatan dan kesehatan manusia. Pengobatan sistem pesan secara genetis akan melonjak dengan pesat. Penemuan vaksin dan disain obat-obatan akan semakin mudah dan cepat. Royalti yang didapatkan karena paten juga tentu menggiurkan.
Sebagai hasil dari pekerjaan Proyek Genom Manusia dan ilmuwan genetik lain, termasuk media-hyped baru-baru ini kloning Dolly domba, kita sekarang menyadari bahwa kemungkinan manipulasi genetik sangat besar। Dengan penemuan teknologi yang mengagumkan ini datang dramatis potensi penyalahgunaan signifikan. Dengan demikian, kita perlu tetap menjaga mata pada "ilmu" dan terus-menerus mengingatkan bahwa teknologi budaya populer bukan otoritas tertinggi.
Sejarah Proyek Genom
Pada tahun 1977, dimulailah pemetaan gen dari genom manusia, yang berhasil memetakan 3 gen manusia। Jika menggunakan metode yang dipakai pada saat itu, maka untuk menyelesaikan proyek genom manusia yang diketahui berukuran 3000 mega base pair akan memakan waktu 3 sampai 4 juta tahun.
Sepuluh tahun kemudian, para ilmuwan berhasil memetakan 12 gen manusia। Mulai tahun 1987 inilah dunia internasional, Amerika khususnya, secara besar-besaran menginvestasikan 200 juta US dolar (2 trilyun rupiah) setiap tahun selama 20 tahun untuk proyek ini. Dengan investasi raksasa ini, pada tahun 1997, telah dipetakan sekitar 30.000 gen manusia. Berdasarkan perkiraan saat itu, proyek genom tersebut baru akan dapat diselesaikan sekitar tahun 2047. Akan tetapi, ternyata pada tahun 2001, proyek genom manusia telah mendekati tahap penyelesaian, sehingga Presiden Clinton waktu itu merasa perlu mengumumkannya kepada masyarakat dunia. Proyek ini 100% selesai pada tahun 2003 lalu. Suatu kemajuan yang fantastik.
Sebenarnya, jauh sebelum genom manusia lengkap terbaca, pada tahun 1977 Sanger dan koleganya berhasil membaca genom bakteriofage (virus yang menginfeksi bakteri) PhiX174 yang besarnya 5 kilo bp। Delapan belas tahun setelah itu, genom bakteri patogen Haemophilus influenza juga telah berhasil dibaca. Pembacaan genom DNA yang berukuran 1800 kilo base pair ini menandai dimulainya proyek genom mikroba, yang publikasinya banyak tertutupi oleh proyek genom manusia.
Dimulailah babak sejarah baru ilmu mikrobiologi, yaitu era post microbial genomics। Para ilmuwan dimungkinkan untuk menganalisa gen-gen yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kalangan industri mempergunakan data tersebut untuk pencarian biokatalis baru atau disain obat seperti antibiotik dan inhibitor. Paradigma molekular biologist bahwa identifikasi satu gen dan fungsinya untuk satu disertasi mahasiswa doktoral yang dianut selama ini akan menjadi minoritas.
Jay M। Short, direktur PT Diversa, suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang kajian mikrobial genomik dan komersialisasinya di US mengatakan bahwa, pasca genom manusia, mikroba akan menjadi frontier genomik berikutnya. Dan memang, ungkapannya tidak berlebihan.
Sampai sekarang, sejak pembacaan genom lengkap dari patogen Haemophilus influenzae pertama kalinya tahun 1995, selama hampir 9 tahun ini terdapat pelonjakan yang drastis। Lebih dari 200 species bakteri dan archaea (tidak termasuk virus) yang komplit dibaca dan dipublikasikan. Ini belum termasuk sekitar 1000-an genom mikroba yang dibaca oleh perusahaan industri atau komersial yang hasilnya tentu tidak akan menjadi domain publik.
No comments:
Post a Comment